Kelemahan Umum Penulisan Paper/Skripsi
in my humble opinion, kelemahan umum penulisan Paper/Skripsi adalah
1. Menentukan topik/tema
Topik harus berkaitan dengan masalah yang diangkat
Tema harus mengaitkan esensi masalah yang diangkat, atau dengan pengetahuan dan pengalaman yang terjadi di lapangan secara fakta
Menentukan topik/tema memerlukan perenungan
Prosesnya dimulai dari ketertarikan, ingin tahu lebih jauh, kumpulkan data dan informasi sebanyak-banyaknya berkaitan dengan masalah yang diangkat sampai dengan penentuan topik/tema
Perhatikan konsekuensi pengambilan keputusan untuk topik/tema terkait kesulitan memperoleh data kunci dan kendala birokrasi yang akan dihadapi
2. Menulis Judul (menuangkan ide ke dalam judul untuk mewakili gagasan masalah)
Judul merupakan refleksi isi tulisan dalam satu pernyataan yang singkat, padat, dan mewakili keseluruhan isi tulisan. Judul merupakan buah perenungan yang mendalam, bukan sekadar rasa “pengen” atau tertarik semata. Sehingga akan faham akan tanggung jawab akademis setiap terminologi/istilah yang akan ditulis. Judul yang bagus memiliki gambaran terhadap arah peristiwa dalam sistematika penulisan selanjutnya yang berkaitan satu sama lain. Pemilih judul harus menyadari akan ketersediaan sumber daya pendukung, seperti literatur, kebijakan, data, teori, maupun operasionalisasinya.
3. Menentukan Latar Belakang Masalah
Sesuaikan dengan judul, ruang lingkup, konteks, dan faktor kekinian. Latar belakang tidak melebar kemana-mana dan mengarah pada fokus permasalahan yang akan dirumuskan. Latar belakang tidak terkesan asal tuang dari pikiran penulisnya dan harus dapat dibedakan antara latar belakang dengan latar depan (analisis). Penulis harus berani membatasi diri terhadap dimensi variabel yang ditulisnya.
4. Merumuskan Masalah
Rumusan masalah merupakan bagian yang paling krusial. Rumusan masalah harus konsisten dengan Latar Belakang Masalah. Untuk program Sarjana (S1), dimulai dengan kata tanya. sedangkan untuk Pascasarjana (S2) merupakan pernyataan yang mempertanyakan masalah. Rumusan masalah mencakup keseluruhan judul dan isi tulisan. Contoh rumusan masalah untuk sarjana antara lain: adakah, apa saja, faktor-faktor apa, sejauh mana, bagaimana, efektivitas, perlu tidaknya, apa keuntungan dan kerugian, ditambah dengan judul.
5. Memilih dan Menentukan Teori
Pemilihan teori harus relevan dengan topik/tema dan proporsional terhadap judul tulisan. Sumber referensi akademik jangan lupa disebutkan termasuk sumber dari Surat Keputusan, peraturan perundang-undangan, kebijakan, dll. harus disebutkan sumbernya secara lengkap dalam daftar pustaka. Pemahaman teori harus didefinisikan, tidak hanya disebut menggunakan teori ini teori itu tanpa menyebutkan filosofi yang berkaitan dengan sumber teori termasuk penelitian yang dilakukan terdahulu.
6. Menganalisis Data Berdasarkan Hipotesis yang telah Ditentukan
Dalam menganalisis data, jangan sekali-kali mengabaikan rumusan masalah. Penulis harus menuangkan apa yang seharusnya ditulis bukan apa yang ingin ditulis atau apa yang diketahui, karena hal itu menyebabkan analisis data menjadi tidak fokus, tidak terarah, tidak selesai, dan tidak tuntas. Analisis memerlukan dukungan fakta, data, penghitungan statistik yang sahih dan valid. Analisis data harus mengarah pada jawaban pada rumusan masalah.
7. Menyimpulkan
Disaat menyimpulkan, sumber kesimpulan harus jelas dan terarah, bukan sekadar meringkas hasil analisis data. Kesimpulan merupakan jawaban atas rumusan masalah yang telah ditentukan dan tidak boleh menyimpang dari rumusan masalah dan analisis data. Kesimpulan harus konsisten pada jalur rumusan masalah. Hilangkan rasa ingin menuangkan gagasan yang berlebihan dan utamakan keharusan apa yang ditulis. Kesimpulan jangan sampai asal ada isinya dan terkesan menyederhanakan.
8. Menuliskan Nama Sumber ke dalam Daftar Pustaka
Menulis daftar pustaka yang benar adalah : [nama pengarang-nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu “tanda koma” baru nama depan] {tanda titik (.)} [tahun terbit buku] {tanda titik (.)} [judul buku-dengan diberi garis bawah atau cetak miring] {tanda titik (.)} [kota terbit] {tanda titik dua (:)} [nama penerbitnya] {tanda titik (.)}
Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
Contoh :
Pratama, Eka. 2012. Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Badan Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi-Lembaga Administrasi Negara Press.
Jika sumber diambil dari internet maka:
Pajak, Kabar. 2013. Kelemahan Umum Penulisan Paper/Skripsi/Tulisan Ilmiah. (Online). http://kabarpajak.blogspot.com/2013/06/kelemahan-umum-penulisan-paperskripsi.html. Diakses tanggal 11 Juni 2013.
9. Lain-lain
Penulisan Kutipan, Alinea, Awalan Kata Depan “di” “ke” “dari” harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
Tidak siap dengan penelitian dan terkesan buru-buru sehingga main hajar saja.
Posting Komentar untuk "Kelemahan Umum Penulisan Paper/Skripsi"